Pasuruan, Ahad 30 Juni 2024. Pondok Pesantren Assholach Kejeron kembali menjadi saksi dari kegiatan rutin istighfar massal yang dihadiri ribuan umat muslim dari berbagai penjuru kota. Acara ini diadakan setiap bulan sebagai wujud kebersamaan umat dalam memperbanyak istighfar dan doa bersama.
Acara dimulai dengan pembacaan maulid yang dipimpin oleh salah satu santri Pondok Pesantren. Setelah itu, para jamaah bersama-sama memanjatkan doa istighfar dengan penuh khusyuk dan harap agar Allah SWT mengampuni segala dosa dan kesalahan mereka.
Suasana khidmat terasa begitu kental saat para jamaah memenuhi halaman Pondok Pesantren. Mereka berkumpul dengan penuh semangat, membawa hati yang lapang dan niat suci untuk memohon ampunan serta ridha Allah SWT.
Acara istighfar massal di Pondok Pesantren Assholach ini rutin diadakan setiap bulan pada hari Ahad malam Senin wage, sebagai bagian dari program kegiatan spiritual untuk memperkuat iman dan taqwa umat muslim di kota ini. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, akan semakin banyak umat yang sadar akan pentingnya bertaubat dan memperbaiki diri menuju jalan yang diridhai Allah SWT.
Dalam majelis istighfar Pengasuh Pondok Pesantren beliau Gus Luthfil Hakim menyampaikan kepada para jama’ah mengenai pentingnya mempunyai anak yang berilmu dan berakhlak. “Dosa besar ketika membiarkan anak menjadi orang yang tidak berilmu dan berakhlak, jadikanlah anak-anak kita menjadi anak yang berilmu dan sholih sholihah. Dan nanti pada hari kiamat ada orang tiba-tiba mendapatkan drajat yang tinggi sebab istighfarnya anakmu kepadamu” ujar Gus Luthfi
Beliau juga menegaskan kepada para jam’iyah jika mempunyai seorang anak agar, disarankan anak anaknya dipondokan di pondok pesantren yang baik dan benar, agar anak anak dapat diajarkan ilmu agama dan Akhlakul karimah sehingga dapat menjadi anak anak yang sholeh dan sholihah.
Di mesir terdapat seseorang anak bernama haizan yang sedang merawat sang ibunya, anak tersebut selalu menjaga dan merawat ibunya yang sudah lama sakit lumpuh. Suatu saat sang adik yang sudah lama diluar kota datang menemui kakaknya yang merawat ibunya itu, ia datang bermaksud untuk meminta agar ibunya dirawat oleh dirinya. Akan tetapi, sang kakak tidak mengiyakan permintaan sang adik itu.
Alhasil mereka berdua bertengkar hanya ingin untuk merawat ibu mereka, Pertengkaran pun tak selesai hingga mereka berdua datang kesebuah pengadilan disana. Pengadilan berjalan dengan dipimpin oleh sebuah hakim, kemudian sang hakim memberikan keputusan setelah melewati pertimbangan dan keputusan dimenangkan oleh sang adik.
Mendengar keputusan sang hakim itu haizan menangis sebab dirinya tidak bisa merawat ibunya lagi yang sudah lama ia jaga dan ia rawat.
Beliau menceritakan kepada para jam’iyah contoh jika seseorang mempunyai anak-anak yang rela bertengkar hanya ingin merawat seorang ibu, dan dari kisah itu jika kita mempunyai anak yang sholeh dan Sholihah kita insyaallah bahagia di Dunia dan di Akhirat nanti.