Kajian

Pengajian Rutin Alumni : Cerita Seseorang Sholat Berjamaah Selama 40 Tahun
Minggu, 26 Januari 2025

Pagi hari yang penuh berkah ini, Pondok Pesantren Assholach Kejeron menggelar pengajian rutin bersama, yang dihadiri oleh para alumni putera puteri pesantren Assholach. Acara ini menjadi momentum untuk mempererat ukhuwah islamiyah dan meningkatkan kecintaannya terhadap ilmu agama di tengah-tengah masyarakat.

Pengajian dilakukan pada hari Ahad 26 Januari 2025,dimulai tepat pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh salah satu alumni yang mengajak seluruh jamaah untuk bersama-sama merenungkan makna dari ayat suci Al-Qur’an. Suasana ruang ibadah pun seketika dipenuhi dengan hening dan khusyuk, sebagai ungkapan rindu akan petunjuk Allah SWT.

Acara dilanjutkan dengan kajian kitab kuning oleh pengasuh Ponpes Assholach Gus Lutfil Hakim, yang membahas tentang keutamaan shalat berjamaah. Diceritakan oleh imam annasyiri dari syeh muhammad bin samaah. Sesungguhnya syeh muhammad selama 40 tahun tidak pernah ketinggalan shalat berjamaah dan tidak pernah menjadi makmum.

Beliau menjelaskan bahwa makmum terbagi menjadi dua. Yaitu makmum muawiq dan makmum masbuq. Makmum muwafiq adalah makmum yang medapati takbir pertamanya imam ( imam takbir yang pertama dia langsung ikut takbir juga) atau lebih mudahnya makmum yang mendapati bacaan surat al fatihah dengan sempurna dirakaat pertama. Kalau makmum massbuq adalah makmum yang ketinggalan.

Dan Syeh Muhammad ini selalu menjadi makmum Muwafiq selama 40 tahun, kecuali pada satu hari yakni saat shalat duhur. Dimana waktu itu ibunya meninggal dunia, dan ia mengurusi jinazah ibunya sampai tidak kepikiran untuk mengikuti jamaah shalat duhur. Ia  kemudian memutuskan untuk shalat sunah sebanyak 25 kali untuk menambal shalat jamaah duhur yang beliau tinggalkan.

Dan Ketika selesai melaksanakan shalat sunah tadi ia ketiduran dan bermimpi bahwa ada seseorang yang datang kepadanya dan berkata “ Hai Muhammad sesungguhnya kamu telah melaksanakan shalat sunah sebanyak 25 kali untuk menambal shalat jamaahmu yang  olong itu. tapi bagaimana caramu untuk bisa mendapati aminya malaikat?”

Kemudian  Beliau  menjelaskan arti ucapan orang yang datang dimimpi syeh Muhammad itu. Bahwa khususiahnya shalat berjamaah yaitu aminnya malaikat.

Termasuk hebatnya shalat berjamaah yaitu saat imam membaca akhir surat al fatihah kemudia imam dan makmum membaca amin malaikat selangit juga ikut membaca amin, dan saat itu juga dosa orang orang yang mengikuti jamaah tersebut habis dan diberi ampunan oleh Allah. Dan hal itu yang tidak dapatkan dari shalat yang 25 kali itu karena shalatnya sendirian.

Dan beliau menjelaskan tentang peringatan menjadi imam, menjadi imam adalah menanggung beban banyak orang, sesuai makmum yang ikut shalat berjamaah dengannya. Diantaranya yang ditanggung oleh imam yaitu jadi apabila ada kebagusan dari makmum yang mengikutinya dia juga mendapat pahala kebagusan tersebut.

Akan tetapi jika ada kesalahan pada dirinya sendiri, makmum tidak mendapatkan dosa dari kesalahan imam tersebut. Contoh misalnya ada seorang imam yang lupa tidak berwuduk ketika shalat dan baru ingat ketika salam kemudian ia memberitahu makmumnya.

Maka makmumnya tidak berkewajiban mengulangi shalat tersebut. Contoh ini termasuk dalam contoh batin. Di contoh ini ulama sependapat bahwa makmum tidak wajib mengulangi nya dicontoh dhohirnya yaitu apabila ada seorang imam ketika shalat berjamaah menyadari bahwa pakaian nya atau sarungnya ada yang bolong dan membuat aurat yang harusnya ditutup malah kelihatan.

Itu ulama berbeda pendapat, ada yang harus mewajibkan makmum untuk mengulangi shalatnya dan juga ada yang tidak mewajibkan nya. Tetapi pendapat yang paling kuat yaitu pendapat yang mewajibkan untuk makmum mengulangi nya.

Bagikan artikel ini ke :