Pondok Pesantren Assholach Kejeron gelar majelis dzikir bersama Jamiyah Istighfar dalam rangka Haul Muassis Pesantren pada Ahad, 4 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh khalayak umum dan seluruh keluarga besar pesantren baik asatidz, alumni maupun santri, yang bertempatan langsung di halaman Pondok Pesantren Assholach Kejeron, Kec. Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.
Acara diawali dengan sholawat bersama yang dipimpin langsung oleh tim hadrah banjari Al-Zain. Tak lupa juga para jama’ah mengirim do’a kepada muassis, asatidz, hingga al mutakhorijin al mutaqoddimin yang telah lebih dulu dipanggil Allah SWT. Seluruh jama’ah yang hadir baik dari kalangan santri maupun masyarakat turut berpartisipasi, sehingga acara dapat berlangsung secara khidmat.
Setelah sambutan Gus Luthfil Hakim selaku pengasuh pesantren Assholach Kejeron juga menyampaikan rasa syukur atas partisipasi seluruh jama’ah dan kembali terjalinnya silaturrahmi antara jama’ah istighfar dan pesantren Assholach, yang mana keduanya memiliki hubungan melalui pendiri.
Pada kesempatan tersebut, beliau menyampaikan, bahwa acara Haul merupakan acara rutin pondok pesantren Assholach sama seperti di pesantren-pesantren lain. Namun sekalipun merupakan acara rutin seperti acara seremonial, tentu, Gus Luthfi menuturkan, tidak ingin kehilangan khidmah, sekalipun di ulang-ulang setiap tahun.
Momentum haul muassis ini hendaknya dapat menjadi bagian ikhtiar para santri atau alumni untuk memelihara pertalian, sambungan (Muwasholah) secara ruhaniyah terhadap kiyai artinya kiyai memang telah tiada dan kembali menghadap kepangkuan ilahi namun nilai- nilai perjuangan, keteladanan dan ketulusannya harus kita jadikan sebagai spirit semangat perjuangan di tengah-tengah masyarakat.
Selain itu, ada juga mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Habib Mustofa bin Muhammad Alaydrus dari Tuban. Beliau mengnjurkan hadirin untuk memiliki akhlak atau sikap terpuji salah satunya husnudzon. Husnudzon adalah sikap berbaik sangka yang memiliki hikmah dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang dilakuakn oleh Kiai Muzayin
Husnudzon adalah sikap mental positif di mana seseorang menganggap baik niat dan perilaku orang lain secara alami, kecuali ada bukti yang jelas sebaliknya. Selain berprasangka baik kepada orang lain, yang terpenting umat Islam juga diajarkan untuk selalu berhusnudzon kepada takdir Allah SWT.
Salah satu tujuan utama dari berbuat baik adalah mendapat ridho dan kasih sayang dari Allah SWT. “Dengan bersikap husnudzon akan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketenteraman dalam hidup sebab meyakinkan apapun yang terjadi adalah semata-mata kehendak Allah SWT.” Jelas Habib Mustofa
Acara diakhiri dengan bacaan tahlil dan doa ssrta ramah tamah bagi seluruh jama’ah yanh menghadiri majelis tersebut.